Tahun 2010..awal bulan juli.
.ini
kisah pertamaku di tolak seorang anak muridku. Pertama datang ke sekolah..
ortunya meninggalkannya begitu saja,hanya ditemani pengasuh…aku sekedar menyapa
“pagi Naya”..diluar dugaan dia langsung memukul ku, menarik keras kerudung dan
menjambak rambut ku…sulit sekali melepaskan tarikan tangannya dari rambut
ku….badannya lebih besar dari aq…tenagannya juga besar.
Naya sering menangis…memukul
siapa saja…tawaf dan jumroh terjadi hampir setiap hari…sedikit saja kami
lengah…Naya akan menyakiti teman nya mengigit, menjambak,menggunting rambut
teman, memukul tanpa sebab yg jelas…teman temannya mengatakan..”Naya gila…Naya
gila”
Jika saja badannya kecil “saat
dia tantrum” aku akan memeluknya dan
mengalirkan energy positif melalui irama detak jantung yg stabil…tapi badannya
terlalu besar..tenagannya sangat kuat…tiap pulang sekolah memar memar
rasannya…satu minggu berjalan..beberapa
anak mulai mogok sekolah karena ulah Naya…bbrp orang tua mulai complain dgn
situasi itu.
Sulit sekali mengajak orangtua Naya
berdiskusi…sengaja menghindari sekolah..padahal surat panggilan sudah dikirim
bbrp kali..tak ada yg datang satu pun menemui gurunya.
Entahlah knp aq justru sayang
pada Naya…dia banyak sekali mendapat penolakan…kurasa dia anak Istimewa..dia
berkebutuhan khusus…
Kuputuskan untuk datang ke
rumahnya …orangtuannya menerimaku dgn baik…dari sana aq tahu bahwa Naya di
diagnosa menderita Autis Asperger…autis dlm taraf ringan….jd masih bisa
dibimbing di sekolah umum.
Sebelumnnya Naya pernah
dikeluarkan dari sekolah lamannya..inisial sekolah itu PMG…Naya sering di hukum
di sana…
Aq jadi paham knp orang tua Naya
sedikit pesimis dgn pihak sekolah..takut anaknya ditolak dan dikeluarkan lagi…Naya
pun begitu antipati dgn sosok guru krn sering mendapat perlakuan yg tdk adil…
Alhamdulillah…setelah berdiskusi
dgn ortu Naya...dan meyakinkan bahwa kami sbg guru tidak akan pernah menolak
anak dlm kondisi apapun..yg kami perlukan adalah kerjasama degan orang tua
supaya ada progress yang baik bagi perkembangan seorang Naya.
Akhirnya kami membuat kesepakatan
bahwa Naya harus didampingi seorang terapis pada saat di sekolah.kerja sama
antara terapis, ortu dan guru cukup banyak membantu Naya dalam memperbaiki
kemampuan sosialisasi dan kemampuan dalam mengontrol emosinya.
Kemampuan kognitif Naya jauh
diatas rata rata teman seusiannya…dia sudah lancar membaca, menulis, pandai berbhs
Inggris tanpa melewati proses belajar yg intensif…Naya banyak belajar otodidak dari televisi, dari buku, dan dari
music. Naya sangat suka berenang..hampir setiap hari berenang di sekolah, Naya
juga suka sekali menari, menyanyi…salah satu lagu kesukaannya adalah “we are
the champion”, dia sering menyanyikan lagu itu di depan teman temannya.
Cukup 6 bulan Naya didampingi
seorang terapis,progress nya cukup baik..Naya mulai bisa membangun hubungan social
dgn teman dan guru nya, Sejak itu Naya
mulai bersekolah sendiri tanpa bergantung pd seorang terapis..kini dia mampu
lebih berkonsentrasi dlm belajar, mampu mengendalikan dorongan diri yang begitu
kuat...mampu mengungkapkan perasaan emosinya pada orang lain...mampu mengontrol
luapan emosinnya…meski sesekali bbrp insiden kecil msh terjadi juga.
Dua tahun sudah Naya menjadi
muridku..dia memberi banyak pengaruh positif bagi teman teman nya. Dengan hadirnya seorang
Naya..anak anak belajar tentang toleransi, belajar tentang memahami teman yg
berbeda, belajar tentang memaaafkan, belajar tentang menyayangi..mereka tidak
lagi menolak Naya, semua sayang pada Naya…dan kami telah berhasil membangun
sebuah chemisthry yg luar biasa dengan seorang Naya.
Naya hanya butuh sebuah
penerimaan dari lngkungan sosialnya…dan ia akan tumbuh berkembang sebaik teman teman yg lain..bahkan akan jauh
lebih baik ketika semua potensi yg dimiliki terus diberi kesempatan untuk
berkembang.
Selamat berjuang Naya…untuk masa
depan mu yg gemilang…bunda doakan selalu..amin.