Rabu, 15 Agustus 2012

ini kisah NAYA


Tahun 2010..awal bulan juli.
.ini kisah pertamaku di tolak seorang anak muridku. Pertama datang ke sekolah.. ortunya meninggalkannya begitu saja,hanya ditemani pengasuh…aku sekedar menyapa “pagi Naya”..diluar dugaan dia langsung memukul ku, menarik keras kerudung dan menjambak rambut ku…sulit sekali melepaskan tarikan tangannya dari rambut ku….badannya lebih besar dari aq…tenagannya juga besar.

Naya sering menangis…memukul siapa saja…tawaf dan jumroh terjadi hampir setiap hari…sedikit saja kami lengah…Naya akan menyakiti teman nya mengigit, menjambak,menggunting rambut teman, memukul tanpa sebab yg jelas…teman temannya mengatakan..”Naya gila…Naya gila”
Jika saja badannya kecil “saat dia tantrum”  aku akan memeluknya dan mengalirkan energy positif melalui irama detak jantung yg stabil…tapi badannya terlalu besar..tenagannya sangat kuat…tiap pulang sekolah memar memar rasannya…satu minggu  berjalan..beberapa anak mulai mogok sekolah karena ulah Naya…bbrp orang tua mulai complain dgn situasi itu.

Sulit sekali mengajak orangtua Naya berdiskusi…sengaja menghindari sekolah..padahal surat panggilan sudah dikirim bbrp kali..tak ada yg datang satu pun menemui gurunya.
Entahlah knp aq justru sayang pada Naya…dia banyak sekali mendapat penolakan…kurasa dia anak Istimewa..dia berkebutuhan khusus…
Kuputuskan untuk datang ke rumahnya …orangtuannya menerimaku dgn baik…dari sana aq tahu bahwa Naya di diagnosa menderita Autis Asperger…autis dlm taraf ringan….jd masih bisa dibimbing di sekolah umum.

Sebelumnnya Naya pernah dikeluarkan dari sekolah lamannya..inisial sekolah itu PMG…Naya sering di hukum di sana…
Aq jadi paham knp orang tua Naya sedikit pesimis dgn pihak sekolah..takut anaknya ditolak dan dikeluarkan lagi…Naya pun begitu antipati dgn sosok guru krn sering mendapat perlakuan yg tdk adil…
Alhamdulillah…setelah berdiskusi dgn ortu Naya...dan meyakinkan bahwa kami sbg guru tidak akan pernah menolak anak dlm kondisi apapun..yg kami perlukan adalah kerjasama degan orang tua supaya ada progress yang baik bagi perkembangan seorang Naya.

Akhirnya kami membuat kesepakatan bahwa Naya harus didampingi seorang terapis pada saat di sekolah.kerja sama antara terapis, ortu dan guru cukup banyak membantu Naya dalam memperbaiki kemampuan sosialisasi dan kemampuan dalam mengontrol emosinya.

Kemampuan kognitif Naya jauh diatas rata rata teman seusiannya…dia sudah lancar membaca, menulis, pandai berbhs Inggris tanpa melewati proses belajar yg intensif…Naya banyak belajar  otodidak dari televisi, dari buku, dan dari music. Naya sangat suka berenang..hampir setiap hari berenang di sekolah, Naya juga suka sekali menari, menyanyi…salah satu lagu kesukaannya adalah “we are the champion”, dia sering menyanyikan lagu itu di depan teman temannya.

Cukup 6 bulan Naya didampingi seorang terapis,progress nya cukup baik..Naya mulai bisa membangun hubungan social dgn teman  dan guru nya, Sejak itu Naya mulai bersekolah sendiri tanpa bergantung pd seorang terapis..kini dia mampu lebih berkonsentrasi dlm belajar, mampu mengendalikan dorongan diri yang begitu kuat...mampu mengungkapkan perasaan emosinya pada orang lain...mampu mengontrol luapan emosinnya…meski sesekali bbrp insiden kecil msh terjadi juga.

Dua tahun sudah Naya menjadi muridku..dia memberi banyak pengaruh positif bagi  teman teman nya. Dengan hadirnya seorang Naya..anak anak belajar tentang toleransi, belajar tentang memahami teman yg berbeda, belajar tentang memaaafkan, belajar tentang menyayangi..mereka tidak lagi menolak Naya, semua sayang pada Naya…dan kami telah berhasil membangun sebuah chemisthry yg luar biasa dengan seorang Naya.

Naya hanya butuh sebuah penerimaan dari lngkungan sosialnya…dan ia akan tumbuh berkembang  sebaik teman teman yg lain..bahkan akan jauh lebih baik ketika semua potensi yg dimiliki terus diberi kesempatan untuk berkembang.

Selamat berjuang Naya…untuk masa depan mu yg gemilang…bunda doakan selalu..amin.